sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bursa Asia Rebound, Investor Tunggu Data Ekonomi Penting

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
05/01/2024 10:09 WIB
Bursa asia condong menguat pada perdagangan Jumat (5/1/2024) usai tertekan pada perdagangan sebelumnya.
Bursa Asia Rebound, Investor Tunggu Data Ekonomi Penting. (Foto: Reuters)
Bursa Asia Rebound, Investor Tunggu Data Ekonomi Penting. (Foto: Reuters)

IDXChannelBursa asia condong menguat pada perdagangan Jumat (5/1/2024) usai tertekan pada perdagangan sebelumnya. Ini seiring investor menunggu data ekonomi di tengah tekanan jual melemahkan saham dan obligasi Amerika Serikat (AS).

Nikkei 225 Index Tokyo naik 0,46 persen, Hang Seng Hong Kong terapresiasi 0,18 persen, Shanghai Composite terangkat 0,16 persen, Straits Times Singapura menghijau 0,27 persen.

Nama lainnya, Sensex India mendaki 0,69 persen dan ASX 200 Australia naik tipis 0,01 persen.

Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses menembus rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) baru di 7.403,58, sebelum penguatannya menyusut  (0,16 persen secara harian) ke 7.371 pada 10.07 WIB.

Pergerakan bursa Asia tersebut mengikuti penurunan harian keempat pada indeks S&P 500 di Wall Street pada Kamis waktu AS.

Sementara indeks Nasdaq 100 yang sarat saham teknologi turun untuk hari kelima – yang merupakan kinerja terburuk sejak Desember 2022. Ini menjadi tanda adanya tekanan jual di antara saham-saham teknologi yang unggul tahun lalu.

Mengutip Bloomberg News, Jumat (5/1), imbal hasil Treasury AS sedikit berubah di awal perdagangan Asia setelah penurunan di seluruh kurva seiring investor menghitung ulang perkiraan penurunan suku bunga bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) berdasarkan data pekerjaan yang kuat.

Imbal hasil Treasury bertenor 10-tahun mencapai 4 persen setelah data menunjukkan perusahaan-perusahaan AS meningkatkan perekrutan pada Desember dan klaim pengangguran berada di bawah perkiraan.

“Skenario dasar [base case] kami adalah sekitar empat pemangkasan [suku bunga The Fed] tahun ini yang dimulai pada pertengahan tahun,” kata Sylvia Sheng, ahli strategi multi-aset global untuk JPMorgan Asset Management, di Bloomberg Television.

“Kami pikir komentar dari The Fed termasuk risalah [yang dirilis] minggu ini mungkin akan menghambat pemangkasan suku bunga yang sangat awal tahun ini.”

Yield Treasury tenor 10-tahun telah bertambah sekitar 12 basis poin sejak awal tahun ini dan beberapa trader bersiap untuk melakukan penjualan lebih lanjut setelah data pekerjaan pada Jumat.

Investor akan mengamati sejumlah data ekonomi Asia Tenggara yang akan dirilis hari ini, termasuk angka inflasi dari Thailand, serta data penjualan ritel dari Singapura. (ADF)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement