"Jika kebijakan perdagangan AS terus berlangsung dalam skala besar dan mengganggu, ini bisa cukup untuk mendorong ekonomi AS dan global yang masih sehat ke jurang resesi," kata Kepala Ekonom JPMorgan, Bruce Kasman, yang memperkirakan risiko resesi mencapai 60 persen.
"Kami masih memperkirakan pemangkasan pertama dari The Fed pada Juni," ujarnya.
"Namun, kini kami menilai pemangkasan bisa dilakukan di setiap pertemuan hingga Januari, yang akan menurunkan suku bunga acuan ke 3,0 persen."
Di Wall Street, S&P 500 futures turun 4,31 persen dalam perdagangan yang volatil, sementara Nasdaq futures anjlok 5,45 persen, memperpanjang kerugian pasar yang hampir mencapai USD6 triliun pekan lalu.
Investor juga bertaruh bahwa ancaman resesi akan lebih besar dampaknya dibandingkan potensi lonjakan inflasi akibat tarif baru.
Data inflasi AS yang akan dirilis pekan ini diperkirakan menunjukkan kenaikan 0,3 persen untuk Maret, tetapi analis memperkirakan tarif impor akan mendorong harga naik tajam dalam waktu dekat, terutama untuk barang-barang seperti makanan dan kendaraan.