IDXChannel - Pasar saham Asia bergerak naik pada perdagangan Senin (12/9/2022). Hal itu sejalan dengan optimisme pasar terhadap pengumuman inflasi Amerika Serikat (AS) yang diproyeksi melambat.
Di sisi lain, dolar AS tengah tertahan oleh risiko suku bunga Eropa yang lebih tinggi dan intervensi Jepang. Meski begitu, perdagangan sedikit melambat karena hari libur di China dan Korea Selatan.
Adapun para pedagang tidak yakin tentang implikasi apa yang mungkin ditimbulkan oleh keberhasilan mengejutkan Ukraina melawan pasukan Rusia. Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang (.MIAPJ0000PUS) naik 0,2%, setelah melambung sedikit dari level terendah dua tahun minggu lalu. Nikkei Jepang (.N225) ikut naik 0,9% lagi, setelah reli 2% minggu lalu.
Laju bursa Asia sejalan dengan gerak Wall Street tampak memperpanjang pemantulan Jumat dan S&P 500 berjangka naik tipis 0,1%, sementara Nasdaq berjangka naik 0,2%. Pasar memproyeksi harga konsumen AS akan mampun mengisyaratkan puncak inflasi karena penurunan harga bensin terlihat menurunkan indeks utama sebesar 0,1%.
Smeentara inflasi inti diperkirakan naik 0,3%, meskipun beberapa analis melihat peluang yang lebih lemah. "Bisa dibilang, dengan ekonomi yang mengalami kontraksi sepanjang paruh pertama, dan kapasitas pengeluaran rumah tangga di bawah tekanan yang signifikan, kami mengalami kejutan penurunan moderat," kata ekonom di Westpac seperti dilansir dari Reuters, Senin (12/9/2022).