IDXChannel - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku belum berminat mengikuti rencana New York Stock Exchange (NYSE) untuk menambah waktu jam perdagangan.
Kajian dengan pelaku pasar juga belum terjadi, karena dinilai belum terdapat kebutuhan memperpanjang waktu transaksi saat ini, yang dimulai sejak pukul 08:45 WIB sampai 16:30 WIB (all market).
"Saat ini belum ada rencana dan belum pernah dikaji juga," ujar Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik kepada IDX Channel, Senin (28/10/2024).
Bicara potensi waktu perdagangan saat malam hari atau saat momentum pulang kerja, Jeffrey menyebut pihaknya belum melihat hal tersebut sebagai kebutuhan untuk pengembangan.
Pemanfaatan Indeks Wall Street
Namun, ada pengecualian. Bursa justru melihat potensi penggunaan indeks utama Wall Street, yakni S&P 500, Dow Jones Industrial Average, hingga Nasdaq.
"Artinya selama jam perdagangan di BEI sedang berjalan masih ada fluktuasi Indeks US. Itu bisa kita gunakan sebagai underlying derivatif kita," kata dia.
Baginya, ketiga indeks utama Amerika Serikat itu dapat menjadi menjadi aset yang mendasari atau underlying untuk kontrak berjangka indeks alias single index futures.
Pengembangan produk ini berpotensi sejalan mengikuti fluktuasi market US, apabila diperpanjang.
"Sangat mungkin (pemanfaatan indeks AS), kita melihat dulu bagaimana implementasi dari rencana bursa US terhadap harga saham di jam perpanjangan," kata dia.