Pergerakan pasar juga didorong perbedaan kebijakan bank sentral, di mana The Fed mengejar jalur hawkish untuk menjinakkan inflasi, sementara Bank of Japan mempertahankan sikap easy-money-nya.
Reli saham pada hari Selasa ini terjadi bahkan ketika ukuran inflasi di Tokyo meningkat selama empat bulan berturut-turut, dan naik pada laju tercepat sejak 1992.
Morgan Stanley lebih memilih Jepang daripada AS terkait ekuitas global. Chief Cross-Asset Strategist, Andrew Sheets, menulis laporan pada 3 Oktober, mencatat imbal hasil ekuitas Jepang dalam dolar telah meningkat menjadi 7,7%, tertinggi sejak 2001. (NIA)