Namun sayangnya, SSIA masih membukukan rugi di tiga bulan pertama 2024. Rugi bersih konsolidasi perseoran adalah Rp14,9 miliar atau naik dibanding rugi Rp9,3 miliar pada kuartal I-2023.
"Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan biaya lainnya, khususnya biaya kompensasi berbasis saham (Program Opsi Saham Karyawan dan Manajemen atau MESOP) sebesar Rp35,5 miliar (atau 47.057.700 saham MESOP)," jelas Erlin.
"Ini adalah pengeluaran satu kali; jika kita menghilangkan biaya kompensasi berbasis saham ini, maka laba bersih kuartal I-2024 menjadi Rp20,6 miliar" pungkasnya.
(FAY)