IDXChannel - Penemuan cadangan nikel baru di Papua Nugini menyebabkan harga komoditas tersebut turun sekitar 2,7 persen dengan harga rata-rata berada di angka USD16.998 per ton.
Hasil survei lapangan menunjukkan, ada potensi suplai nikel sebesar 2,4 juta ton di area tersebut yang membuat pelaku pasar memperkirakan peningkatan pasokan.
Di sisi lain, harga batu bara yang menurun juga berdampak pada berkurangnya keuntungan industri baja, yang turut menekan permintaan nikel.
Melihat perkembangan tersebut, Samuel Sekuritas merevisi proyeksi harga nikel untuk akhir 2024 menjadi sekitar USD17.100 per ton. Angka ini sedikit turun dari prediksi sebelumnya yang berada di angka USD17.220 per ton.
Meski demikian, saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau Harita Nickel (NCKL) masih menjadi rekomendasi Samuel Sekuritas lantaran didukung oleh potensi pertumbuhan laba dari ekspansi kapasitas dan biaya produksi yang rendah.