“Investor ini cenderung untuk berhati-hati dan juga selektif dalam menempatkan dananya,” tuturnya.
OJK juga meminta perusahaan untuk tidak hanya menjual prospek bisnis, tetapi juga menampilkan transparansi dan tata kelola yang baik.
Menurut OJK, keberhasilan IPO tidak hanya ditentukan oleh sektor usaha atau potensi pertumbuhan, tetapi juga kesiapan operasional dan strategi jangka panjang perusahaan.
“Transparansi serta tata kelola yang baik serta model bisnis yang adaptif menjadi faktor kunci ya keberhasilan IPO,” ujar Inarno.
Hingga akhir pekan yang berakhir pada 9 Mei 2025, terdapat 29 calon emiten yang bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).