Selanjutnya, pada 2024, Pertamina Geothermal Energy menyiapkan investasi baru senilai total USD350 juta. Jika ditotal, PGEO meyiapkan investasi senilai USD1,6 miliar sepanjang 2023-2027.
Dari sisi keuangan, PGEO mencatat pendapatan mencapai USD287 juta hingga akhir kuartal III/2022 atau tumbuh 3,9% year-on-year (yoy). Rapor pertumbuhan pendapatan ini melanjutkan tren positif kinerja top line perseroan dalam 3 tahun terakhir atau pada rentang 2019-2021.
Tercatat, pendapatan tiap tahunnya yakni USD328 juta pada 2019, USD354 juta pada 2020, dan USD369 juta pada 2021. Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, PGE membukukan kenaikan laba bersih signifikan 67,8% secara tahunan menjadi USD111 juta pada September 2022.
Net profit margin (NPM) juga melesat dari 24% pada kuartal III/2021 menjadi 38,8% per akhir kuartal III/2022. Kinerja solid PGE didukung kesepakatan kontrak jangka panjang atau rata-rata di atas 20 tahun dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN sebagai offtaker tunggal. Posisi ini sekaligus memastikan perolehan arus kas yang dapat diprediksi
Berdasarkan data Thingeoenergy 2023, kapasitas terpasang panas bumi dunia pada 2022 mencapai 16.127 megawatt (MW). Amerika Serikat sebagai negara dengan kapasitas terpasang terbesar 3.974 MW, disusul Indonesia sebesar 2.356 MW, dan Filipina 1.935 MW.