Arsal menuturkan, perusahaan China itu merupakan calon mitra yang paling kuat untuk menggarap proyek gasifikasi batu bara tersebut.
"Nah dari yang beberapa itu, yang paling sering dengan kami namanya itu East China Engineering Science and Technology Co. Ltd itu yang paling serius yang kami jajaki untuk yang masalah DME. Di samping kami akan berbicara mengenai keekonomiannya," terangnya.
Sebelumnya, Arsal mengakui, masih sulitnya menemukan pengganti Air Products yang telah mengundurkan diri secara tiba-tiba dari proyek yang digaungkan pemerintahan Presiden Joko Widodo tersebut.
"Kalau DME kemarin kan investornya Amerika sudah mengundurkan diri. Nah, untuk mencari pengganti ini kan tidak gampang karena harus dilihat menyeluruh, komprehensif terutama keekonomiannya," pungkasnya beberapa waktu lalu.
(FAY)