Perihal penggunaan dana, perseroan akan menggunakan sekitar 98,03 persen dari dana hasil IPO untuk belanja modal atau capital expenditure.
Secara rinci, sebesar 23,04 persen akan digunakan untuk renovasi bangunan laboratorium yang berada di lima lokasi, yaitu di Sumatera sebanyak dua laboratorium (Jambi & Medan), Sulawesi sebanyak dua laboratorium (Morowali & Kendari), dan Maluku sebanyak satu laboratorium (Halmahera).
Kemudian, sekitar 66,44 persen akan digunakan untuk belanja alat-alat laboratorium beserta perlengkapannya dari pihak ketiga. Transaksi ini akan dilakukan setelah renovasi laboratorium selesai.
Serta, sekitar 8,55 persen akan digunakan untuk belanja peralatan dan perlengkapan kantor seperti komputer, printer, mesin fotocopy, meja dan kursi kerja, lemari arsip dan perabotan kantor lainya dari pihak ketiga.
Lalu, sekitar 1,97 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja, namun tidak terbatas untuk pembelian bahan habis pakai (consumable) dalam kegiatan operasional, seperti sewa kendaraan.