sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Catat Rekor Terbesar di BEI, Chandra Asri (TPIA) Selesaikan Rights Issue Senilai Rp15,5 Triliun

Market news editor Aditya Pratama
16/09/2021 09:20 WIB
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berhasil menyelesaikan Penawaran Umum Terbatas III.
Catat Rekor Terbesar di BEI, Chandra Asri (TPIA) Selesaikan Rights Issue Senilai Rp15,5 Triliun (Dok.MNC Media)
Catat Rekor Terbesar di BEI, Chandra Asri (TPIA) Selesaikan Rights Issue Senilai Rp15,5 Triliun (Dok.MNC Media)

"Pembiayaan yang diperoleh, memberi kami fondasi ekuitas yang kuat untuk melanjutkan rencana Perseroan dalam mengembangkan kompleks petrokimia kedua secepatnya. Kami berterima kasih atas dukungan berkelanjutan dari pemegang saham, investor, regulator dan pemangku kepentingan utama lainnya untuk membuat transaksi ini sukses dan luar biasa," ujarnya dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Kamis (16/9/2021).

Dengan keberhasilan pelaksanaan proses Right Issue dan injeksi ekuitas, Thaioil sekarang memegang 15 persen kepemilikan saham di Perusahaan, dan merupakan bagian dari pemegang saham utama serta sponsor Chandra Asri bersama Barito Pacific dan SCG Chemicals. Thaioil dan Chandra Asri juga telah menandatangani perjanjian penjualan dan pembelian bahan baku untuk pasokan nafta dan gas minyak cair ke Chandra Asri dan CAP 2, serta perjanjian distribusi produk, untuk memberikan keamanan pasokan bahan baku dan membuka nilai lebih lanjut melalui sinergi. 

Tunduk pada Keputusan Investasi Akhir (FID) untuk CAP 2 yang ditargetkan untuk tahun 2022, Thaioil dan SCG Chemicals berkomitmen untuk berinvestasi lebih lanjut secara kolektif hingga USD 0,4 miliar. Metode investasi selanjutnya akan ditentukan oleh para pihak pada tahap selanjutnya dan tetap tunduk pada persetujuan pemegang saham Chandra Asri serta otoritas pemerintah terkait di Republik Indonesia.

Investasi di CAP 2 diproyeksikan sekitar USD 5 miliar. Konstruksi diperkirakan akan memakan waktu 4 sampai 5 tahun, menciptakan 25.000 lapangan pekerjaan selama periode tersebut. Hal ini akan 
menggandakan kapasitas produksi Perseroan dari saat ini 4,2 juta ton per tahun menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun. 

Hal ini akan membantu memenuhi permintaan domestik Indonesia yang terus meningkat, mengurangi ketergantungan impor, mengembangkan industri hilir petrokimia lokal, mendukung visi pemerintah untuk Industri 4.0, dan menciptakan karir jangka panjang yang bernilai tinggi.

(IND) 

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement