Kinerja tersebut juga didukung oleh berbagai fasilitas pendanaan, di antaranya senilai Rp2 triliun dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), fasilitas eksisting dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), tambahan modal dari Chandra Asri Group dan EGCO Group, serta dana hasil IPO pada Juli 2025.
Selain itu, akuisisi PT Chandra Investa Prima dan peluncuran fasilitas cold storage melalui Chandra Cold Chain sebelum IPO turut mendorong peningkatan kinerja. Termasuk penambahan 20 truk baru di wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, dan Bali.
Perseroan juga memperkuat platform logistik maritim melalui pembangunan dua kapal pengangkut gas etilena, dan penambahan kepemilikan saham di PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM), sehingga meningkatkan skala dan efisiensi operasional.
"Liquidity Pool kami sebesar USD705,4 juta, yang semakin diperkuat oleh pinjaman baru meningkatkan kapasitas kami untuk berinvestasi dan tumbuh secara berkelanjutan. Kinerja ini menegaskan efektivitas strategi kami dalam membangun platform
infrastruktur terdiversifikasi di sektor energi, air, logistik, pelabuhan, dan penyimpanan," tutur dia.
(DESI ANGRIANI)