IDXChannel - Saham Asia berada dalam posisi defensif pada Rabu (9/8/2023) pagi setelah data terbaru mengonfirmasi pemulihan ekonomi China kehilangan tenaga.
Dilansir dari Reuters, indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang naik 0,1% pada Rabu pagi setelah jatuh 1,2% sehari sebelumnya. Nikkei Jepang tergelincir 0,1%.
Harga konsumen China turun 0,3% pada Juli 2023 dibandingkan tahun lalu, penurunan pertama sejak Februari 2021. Sementara itu, harga produsen turun selama 10 bulan berturut-turut.
Sehari sebelumnya, data yang lain menunjukkan aktivitas ekspor dan impor China turun tajam, memicu kekhawatiran tentang prospek ekonomi global.
Saham blue chip China turun 0,2%. sementara indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,5%.
"China menghadapi tantangan yang dipicu isu utang, demografi, dan deflasi," kata Chetan Ahya, kepala ekonom Asia di Morgan Stanley.
"Kami pikir China berada di posisi yang lebih baik daripada Jepang pada 1990-an. Seharusnya tidak terlalu sulit untuk mencegah China jatuh ke dalam lingkaran deflasi yang terus-menerus," lanjutnya.