CNMA resmi mencatatkan sahamnya di BEI dengan menawarkan sebanyak 8,33 miliar saham atau 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Melalui aksi korporasi ini perseroan mengincar dana Rp2,50 triliun.
Sebesar 65 persen akan digunakan untuk pendanaan pengembangan dan ekspansi jejaring bioskop Cinema XXI di Indonesia. Pengembangan dan ekspansi jejaring bioskop akan dilakukan melalui pembangunan bioskop atau teater baru untuk menambah jumlah layar Cinema XXI, serta pembelian peralatan proyeksi gambar dan suara dengan teknologi terbaru dan peralatan lainnya yang diperlukan untuk pembangunan tersebut.
“Dana penawaran umum ini kami tujukan untuk pembukaan layar baru, sekaligus penyertaan teknologi baru di bidang cinematic, seperti projector laser,” ujar Aan.
Lebih lanjut, Aan optimistis industri bioskop akan terus membaik sepanjang tahun ini pasca pandemi Covid-19. Di tahun 2023 banyak film yang baru diproduksi, sehingga menambah deretan line up film-film yang akan diminati masyarakat.
“Karena pada saat tahun 2022, terus terang saya lihat tidak ada film yang baru, karena itu semua film diproduksi sebelum pandemi. Kalau sekarang line up-nya lebih baik,” ungkap Aan.
(YNA)