Rencana tersebut akan dimintai persetujuan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar 10 September 2025.
Di sisi lain, DEWA juga tengah fokus pada aktivitas eksplorasi, terutama pada dua dari delapan pit tambang yang dimiliki anak usahanya, Gayo Mineral Resources. Hasil eksplorasi akan diumumkan secara bertahap hingga laporan JORC dirilis pada 2027.
Menurut Stockbit dalam risetnya Kamis (7/8/2025), DEWA masih berpeluang memenuhi target EBITDA tahun ini yang sebesar Rp1,7 triliun meski capaian EBITDA hingga paruh pertama 2025 baru sekitar 47 persen.
Hal ini didukung oleh margin EBITDA kuartal II-2025 yang mencapai 27,8 persen, atau lebih tinggi dari estimasi tahunan sebesar 27 persen, serta prospek peningkatan kapasitas dan kondisi cuaca yang lebih bersahabat di paruh kedua tahun ini.
"Dari aspek laba bersih, kami melihat DEWA berisiko tidak mencapai estimasi seiring dengan rencana impairment yang akan dilakukan perseroan," tulis Stockbit.
(DESI ANGRIANI)