sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Cuaca Hambat Produksi, DEWA Tambah Alat Berat hingga Eksplorasi Tambang Baru

Market news editor Desi Angriani
08/08/2025 06:35 WIB
Untuk mendukung posisi keuangan perusahaan, perseroan akan menghapus saldo laba negatif.
Cuaca Hambat Produksi, DEWA Tambah Alat Berat hingga Eksplorasi Tambang Baru (Foto: dok DEWA)
Cuaca Hambat Produksi, DEWA Tambah Alat Berat hingga Eksplorasi Tambang Baru (Foto: dok DEWA)

IDXChannel - PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 3,8 persen secara kuartalan (QoQ) pada kuartal II-2025. 

Penurunan ini dipicu oleh turunnya volume material yang dipindahkan, seiring meningkatnya curah hujan yang berdampak pada aktivitas operasional tambang.

Hingga Juni 2025, DEWA membukukan volume overburden (lapisan tanah penutup) sebesar 33,4 juta bcm atau turun 4 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. 

Sementara itu, produksi batu bara tercatat 4,2 juta ton dan secara keseluruhan, total material yang dipindahkan mencapai 36,6 juta bcm, atau melemah 4 persen dari kuartal I-2025.

Manajemen DEWA menyebut, batch kedua alat berat telah tiba di lokasi tambang dan kini dalam proses perakitan. 

Tiga pasang unit alat berat diperkirakan mulai beroperasi pada awal September 2025, sementara sisanya akan menyusul pada Oktober 2025. Kehadiran alat berat baru ini dinilai dapat mendorong peningkatan margin EBITDA perusahaan pada paruh kedua tahun ini.

Dari sisi proyeksi operasional, manajemen DEWA menargetkan volume overburden internal pada kuartal III-2025 meningkat tajam menjadi 19,98 juta bcm atau naik 47,1 persen dibandingkan realisasi kuartal sebelumnya. 

Untuk kuartal IV-2025, target kembali ditingkatkan menjadi 23,54 juta bcm atau tumbuh 17,8 persen secara QoQ.

Namun demikian, rencana untuk melakukan impairment terhadap aset tetap dan inventaris pada kuartal III-2025 berpotensi menekan laba bersih perseroan pada akhir tahun.

DEWA berencana hapus defisit saldo laba

Untuk mendukung posisi keuangan perusahaan, perseroan akan menghapus saldo laba negatif, yang dilakukan dengan penyesuaian akun translasi nilai mata uang asing.

Rencana tersebut akan dimintai persetujuan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar 10 September 2025. 

Di sisi lain, DEWA juga tengah fokus pada aktivitas eksplorasi, terutama pada dua dari delapan pit tambang yang dimiliki anak usahanya, Gayo Mineral Resources. Hasil eksplorasi akan diumumkan secara bertahap hingga laporan JORC dirilis pada 2027.

Menurut Stockbit dalam risetnya Kamis (7/8/2025), DEWA masih berpeluang memenuhi target EBITDA tahun ini yang sebesar Rp1,7 triliun meski capaian EBITDA hingga paruh pertama 2025 baru sekitar 47 persen.

Hal ini didukung oleh margin EBITDA kuartal II-2025 yang mencapai 27,8 persen, atau lebih tinggi dari estimasi tahunan sebesar 27 persen, serta prospek peningkatan kapasitas dan kondisi cuaca yang lebih bersahabat di paruh kedua tahun ini.

"Dari aspek laba bersih, kami melihat DEWA berisiko tidak mencapai estimasi seiring dengan rencana impairment yang akan dilakukan perseroan," tulis Stockbit.

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement