4. Penyederhanaan Struktur Saham
Tindakan seperti pemecahan saham atau penggabungan saham (reverse stock split) dapat mempengaruhi jumlah saham yang beredar dan harga saham per unit.
a) Stock Split: Meningkatkan jumlah saham yang dimiliki oleh investor, tetapi nilai per saham akan berkurang. Hal ini bisa meningkatkan likuiditas saham di pasar.
b) Reverse Stock Split: Penggabungan saham mengurangi jumlah saham yang beredar, tetapi nilai nominal per saham meningkat. Ini dapat membuat saham lebih menarik bagi investor besar.
5. Risiko Keuangan
Tindakan korporat tertentu juga bisa meningkatkan risiko bagi investor, terutama yang berkaitan dengan pengeluaran atau utang perusahaan.
a) Right Issue: Meskipun menawarkan peluang membeli saham dengan harga lebih murah, right issue bisa menjadi tanda bahwa perusahaan membutuhkan dana segar karena kesulitan finansial.
b) Debt Restructuring: Jika perusahaan melakukan restrukturisasi utang sebagai bagian dari corporate action, hal ini bisa menandakan adanya masalah keuangan yang dapat merugikan investor jika perusahaan tidak berhasil mengatasi masalahnya.
6. Likuiditas dan Akses Pasar
Corporate action juga dapat mempengaruhi likuiditas saham atau kemudahan dalam membeli dan menjual saham tersebut.
a) Delisting: Jika sebuah perusahaan dihapus dari bursa efek (delisting), investor mungkin kesulitan untuk menjual saham mereka di pasar terbuka, yang bisa mengakibatkan kerugian.
b) Stock Buyback: Pembelian kembali saham oleh perusahaan dapat meningkatkan harga saham dan likuiditas, tetapi jika dilakukan dalam jumlah besar, dapat menunjukkan bahwa perusahaan tidak tahu bagaimana menginvestasikan uangnya secara lebih produktif.
7. Pengaruh Terhadap Pengaruh dan Kontrol Investor
Pada kasus merger dan akuisisi, atau ketika ada perubahan besar dalam struktur perusahaan, tingkat pengaruh yang dimiliki investor bisa berubah.
a) Merger/Akuisisi: Investor yang awalnya memiliki kontrol lebih besar mungkin kehilangan pengaruh mereka jika mereka menjadi pemegang saham minoritas dalam perusahaan hasil merger.
b) Pengurangan Saham yang Beredar: Dalam kasus pembelian kembali saham (buyback), jumlah saham yang beredar berkurang, meningkatkan kepemilikan relatif masing-masing investor yang masih memegang saham.
8. Perubahan dalam Risiko Investasi
Beberapa corporate action dapat meningkatkan atau mengurangi risiko bagi investor, bergantung pada hasil dari tindakan tersebut.
a) Akusisi dan Merger: Jika merger atau akuisisi berhasil, dapat mengurangi risiko investasi karena perusahaan yang lebih besar dan kuat secara finansial mungkin lebih stabil. Sebaliknya, merger yang gagal dapat menambah risiko jika perusahaan baru tidak berjalan sebagaimana mestinya.
b) Pembayaran Dividen: Perusahaan yang membayar dividen secara teratur dianggap lebih stabil dan bisa menjadi pilihan investasi yang lebih aman. Namun, jika perusahaan mulai mengurangi atau menghapus dividen, hal itu bisa menjadi sinyal adanya masalah keuangan.
Corporate action memiliki dampak yang signifikan bagi investor, baik dari sisi nilai investasi, keuntungan, maupun pengaruh yang dimiliki atas perusahaan. Sebagai investor, sangat penting untuk selalu memantau keputusan-keputusan korporat yang diambil oleh perusahaan tempat mereka berinvestasi, karena setiap tindakan dapat mempengaruhi portofolio investasi mereka secara langsung.
(Shifa Nurhaliza Putri)