“Meski data NFP lemah, menunjukkan penambahan lapangan kerja pada bulan Oktober hanya 12 ribu, jauh di bawah estimasi 113 ribu, yield US Treasury tetap tinggi,” tulis riset tersebut.
Sementara itu, yield Obligasi Pemerintah Indonesia (INDOGB) 10 tahun hanya mengalami sedikit kenaikan, naik 1 bps menjadi 6,76 persen, sejalan dengan penurunan rupiah. “Pelemahan rupiah juga memicu arus keluar asing,” tutur dia.
Menurut data RTI, dalam sepekan, terjadi arus keluar modal dari investor asing di bursa saham mencapai Rp1,40 triliun.
Sementara data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) per 31 Oktober melaporkan arus keluar modal asing sebesar Rp3,80 triliun dalam kepemilikan asing atas Surat Berharga Negara (SBN).
(DESI ANGRIANI)