Nyoman menerangkan, pihaknya mengantongi 24 perusahaan tercatat yang masuk dalam pipeline.
Sebagian besar korporasi yang berada dalam antrean merupakan 12 perusahaan sektor konsumer, terdiri dari delapan konsumer siklikal, dan empat non-siklikal.
Selanjutnya ada lima perusahaan dari sektor keuangan, dan empat emiten dari sektor energi.
Terakhir tersisa satu perusahaan masing-masing mewakili sektor bahan baku, infrastruktur, dan transportasi-logistik yang siap menerbitkan rights issue.
(YNA)