"Selain itu, perbaikan distribusi dan logistik juga terus mengalami perbaikan dalam dua bulan terakhir, sehingga mampu mendorong aktivitas produksi di dalam negeri," dia menambahkan.
Ibrahim menilai, industri manufaktur yang terus ekspansif ini mencerminkan tetap kuatnya perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global yang masih dibanyangi oleh tren perlambatan dan ketidakpastian.
Di samping itu, menguatnya indeks PMI Manufaktur ini juga mengindikasikan optimisme para pelaku usaha dalam melihat potensi perekonomian domestik dalam jangka pendek.
"Memasuki periode Ramadan 2023, inflasi pun dapat terkendali dengan baik. Laju inflasi Maret 2023 tercatat hanya mencapai 4,97% yoy, menurun cukup signifikan dari Februari yang tercatat sebesar 5,47% yoy," jelas Ibrahim.
Dia memprediksi, mata uang Garuda akan dibuka berfluktuatif, namun ditutup menguat di rentang Rp14.900-Rp14.970 per USD pada perdagangan Kamis (6/4).
(FAY)