sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Data Tenaga Kerja AS Lampaui Ekspektasi, Wall Street Dibuka Turun 

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
07/06/2024 20:55 WIB
Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Jumat (7/6/2024), setelah laporan data tenaga kerja non-farm payrolls (NFP) lebih kuat dari perkiraan.
Data Tenaga Kerja AS Lampaui Ekspektasi, Wall Street Dibuka Turun (Foto: MNC Media)
Data Tenaga Kerja AS Lampaui Ekspektasi, Wall Street Dibuka Turun (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Jumat (7/6/2024), setelah laporan data tenaga kerja non-farm payrolls (NFP) lebih kuat dari perkiraan.

Hal ini akan meredupkan harapan penurunan suku bunga The Fed. Dow Jones Industrial Average turun 0,19% di 38.811,99. S&P 500 melemah 0,29% di 5.337,58, begitu juga Nasdaq Composite anjlok 0,34% menjadi 17.115,10.

Departemen Tenaga Kerja melaporkan non-farm payrolls (NFP) naik 272.000 pekerjaan pada Mei. Angka ini lebih tinggi dibandingkan ekspektasi kenaikan sebesar 185.000. Adapun upah rata-rata per jam naik 0,4%, sedikit lebih tinggi dari perkiraan 0,3%.

NFP adalah data yang berisikan laporan jumlah tenaga kerja Amerika Serikat di semua sektor, kecuali sektor pertanian, pegawai pemerintah, pegawai organisasi non-profit, dan pegawai rumah tangga.

Peningkatan lapangan kerja membawa kekhawatiran bahwa inflasi masih akan panas dalam jangka waktu ke depan, sehingga level suku bunga saat ini perlu dipertahankan lebih lama.

"Ini (NFP) adalah jenis laporan yang membuat The Fed tak ingin mengubah kebijakannya, yaitu untuk menggambarkan perlunya suku bunga yang lebih tinggi," kata Brian Nick, analis The Macro Institute, dilansir Reuters, Jumat (7/6/2024).

Malam ini indikator FedWatch CME memproyeksikan peluang sebesar 56% The Fed akan memangkas bunga acuan pada September. Perkiraan ini turun dibandingkan sebesar 68% pada hari sebelumnya.

Pelaku pasar dinilai masih kesulitan mengantisipasi langkah The Fed tahun ini, karena data ekonomi yang kuat dengan cepat menghilangkan ekspektasi penurunan suku bunga. Angka-angka yang dirilis pada Jumat ini juga dipandang dapat menunjukkan kekuatan mendasar di pasar tenaga kerja AS, yang mengindikasikan tekanan terhadap bursa saham.

Pekan depan investor akan menyambut data inflasi, tepat sebelum rapat dewan bank sentral pada 12 Juni. The Fed diperkirakan kuat masih akan menahan suku bunganya.

(DES)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement