Hanya saja, lantaran beban pokok dan beban operasional yang membengkak, perusahaan kembali membukukan rugi bersih Rp9,88 miliar dalam 6 bulan pertama 2022. Pada semester I 2021, rugi bersih perusahaan sebesar Rp19,43 miliar.
Sementara, per 30 Juni 2022, total aset perusahaan Rp243,83 miliar, didominasi liabilitas atau kewajiban yang mencapai Rp244,68 miliar.
Kendati mengalami defisiensi modal, harga saham BIMA sudah naik 22,41% dalam sebulan belakangan dan menguat 15,45% sejak awal tahun (ytd). Adapun, dalam setahun terakhir, saham emiten yang melantai di bursa sejak 1994 ini melambung tinggi 113,53%. (ADF)