sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Delta Dunia (DOID) Kantongi Laba Rp560,71 Miliar, Melesat 25,74 Persen

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
14/03/2024 10:24 WIB
Delta Dunia (DOID) mengantongi laba bersih sebesar USD36,01 juta atau Rp560,71 miliar, naik 25.74% dari 2022 sebesar USD28.63 juta.
Delta Dunia (DOID) Kantongi Laba Rp560,71 Miliar, Melesat 25,74 Persen. (Foto: MNC Media)
Delta Dunia (DOID) Kantongi Laba Rp560,71 Miliar, Melesat 25,74 Persen. (Foto: MNC Media)

Dian mengatakan transisi terencana tersebut merupakan landasan strategi diversifikasi perseroan, yang telah membuahkan hasil yang substansial. Ia menjelaskan batu bara metalurgi dan infrastruktur saat ini mewakilkan 19% dari pendapatan DOID, hal itu mengarahkan perseroan pada tujuan untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara termal menjadi 50% di tahun 2028 mendatang. 

“Kemajuan ini mencerminkan komitmen kami terhadap kinerja yang berkelanjutan dan pertumbuhan strategis,” imbuh Dian.

Di sisi lain, biaya tunai atau cash costs, tidak termasuk bahan bakar per bcm mengalami peningkatan 8% yang sebagian besar didorong oleh peningkatan volume di BUMA Australia untuk memenuhi permintaan pelanggan. Kemudian, biaya karyawan dan biaya suku cadang juga meningkat karena tekanan inflasi. 

“Namun demikian, peningkatan ini sebagian diimbangi oleh upaya berkelanjutan grup dalam mendorong efisiensi biaya melalui teknologi dan keunggulan operasional,” tutur Dian.

Lebih lanjut, diversifikasi sumber pendanaan di sepanjang tahun 2023 merupakan bukti kepercayaan yang berkelanjutan dari mitra keuangan yang sudah ada maupun yang baru, menandai tonggak sejarah yang signifikan bagi Delta Dunia Group. Khususnya, perseroan berhasil mendapatkan fasilitas pembiayaan yang komprehensif, termasuk fasilitas pembiayaan sindikasi senilai USD juta selama enam tahun dengan PT Bank BNI (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk untuk pembiayaan kembali (refinancing) dan rencana pertumbuhan lebih lanjut.

Kemudian, fasilitas pembiayaan sindikasi Syariah pertama sebesar USD60 juta dari PT Bank Muamalat Tbk, dan penerbitan obligasi Rupiah pertama sebesar Rp636 miliar (USD41 juta), yang memperluas fasilitas obligasi USD Group yang sudah ada. 

“Melalui keberhasilan diversifikasi sumber permodalannya, perseroan telah menjalankan refinancing yang menguntungkan untuk kewajiban pembayaran utang tahun 2026, sehingga telah meningkatkan profil jatuh tempo utangnya,” ujarnya.

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement