Sejalan dengan pergantian identitas baru perusahaan, Bobby menyatakan Maharaksa Biru Energi akan menggeluti bisnis pengolahan dan pengelolaan sampah, biomassa, teknologi EBT, sekaligus menjalankan peran sebagai kontraktor untuk proyek energi ramah lingkungan.
“Kami yakini bidang usaha ini mendatangkan manfaat dan keuntungan yang besar, tidak hanya buat kami sebagai entitas bisnis yang menjalankannya, tapi juga buat semua stakeholders kami, termasuk masyarakat luas,” tegas Bobby.
Saat ini, OASA telah menggandeng mitra sekaligus pemilik teknologi di bidang pengelolaan lingkungan dari Eropa, yakni Suez Group.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2022, OASA mencetak pendapatan sebesar Rp3,20 miliar. Capaian itu lebih rendah 6,14% dibandingkan periode sama tahun 2021 sebesar Rp3,41 miliar.
Pendapatan jasa konsultasi sistem masih berkontribusi besar terhadap pemasukan perseroan sebesar 2,5 miliar, disusul penjualan barang Rp701,21 juta. Laba bersih triwulan I-2022 perseroan mencapai Rp242,91 juta, lebih rendah dari periode sama tahun 2021 sebesar Rp1,30 miliar. (TSA)