Ubah Fokus Bisnis, Protech Mitra Perkasa (OASA) Ganti Nama Jadi Maharaksa Biru Energi

IDXChannel - PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) baru saja rampung menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan dengan menghasilkan sejumlah keputusan. Salah satunya adalah dengan mengumumkan transformasi bisnis baru perusahaan di industri hijau dan energi baru terbarukan (EBT).
Sebelumnya, OASA diketahui merupakan emiten yang terdaftar sebagai entitas bisnis infrastruktur dan telekomunikasi. Dengan perubahan fokus bisnis yang digeluti, manajemen pun mengubah identitas nama dan logo baru perusahaan menjadi PT Maharaksa Biru Energi Tbk. Perubahan tersebut telah mendapat restu dari pemegang saham dalam RUPS.
"Saya nyatakan di sini bahwa ke depan kami memang akan serius menekuni industri hijau yang beromset triliunan rupiah,” ujar Presiden Direktur OASA, Bobby Gafur Umar, dalam keterangan resminya, Senin (27/6/2022).
Menurut Bobby, Maharaksa Biru Energi akan menggeluti bisnis pengolahan dan pengelolaan sampah, biomassa, teknologi EBT, sekaligus menjalankan peran sebagai kontraktor untuk proyek energi ramah lingkungan.
“Kami yakini bidang usaha ini akan mendatangkan manfaat dan keuntungan yang besar, tidak hanya buat kami sebagai entitas bisnis yang menjalankannya, tapi juga buat semua stakeholders kami, termasuk masyarakat luas,” tegas Bobby.
Saat ini, OASA telah menggandeng mitra sekaligus pemilik teknologi di bidang pengelolaan lingkungan dari Eropa, yaitu Suez Group. Guna mewujudkan strategi bisnis baru, Bobby menuturkan bahwa perseroan akan memanfaatkan sumber pendanaan dari luar negeri yang sedang mencari portofolio bisnis berbasis energi bersih atau ramah lingkungan.
Intip Cerita Perjalanan Karier Cinta Laura, Blasteran Indo-Jerman yang Jadi Pengurus OASA
“Tahun ini kami akan menyasar beberapa proyek infrastruktur hijau. Sedikitnya ada dua atau tiga proyek yang sedang diincar dan dibicarakan," tutur Bobby.
Dalam jangka dekat, Bobby menyatakan bahwa perseroan saat ini tergabung dalam konsorsium bersama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk mengelola sampah DKI Jakarta.
"Saat ini sedang dalam tahap persiapan akhir pembangunan pengolahan sampah Jakarta dengan kapasitas 2 ribu ton sampah per hari. Jadi kira-kira seperempat output dari sampah Jakarta per hari yang selama ini dibuang di Bantargebang," ungkap Bobby. (TSA)