"Hanya sedikit mata uang yang sanggup menguat terhadap dolar AS. Dengan gambaran seperti ini, saya ingin menyampaiakan bahwa kami di BI merasa yakin bahwa pentingnya fundamental ekonomi yang kuat," ujar Denny.
Artinya, dia menjelaskan bahwa rupiah lebih baik dibanding mata uang negara lain karena Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari sejumlah negara tersebut.
"Kita (pertumbuhan ekonomi) ada 5 persen, inflasi relatif terjaga, performance ekspor impor bagus. Kita punya budget deficit sangat terkendali dan kondisi sosial politik stabil, walaupun menjelang pemilu. Ini bekal utama dalam mengelola nilai tukar," tuturnya.
Nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini lebih resilen dan volatilitasnya juga terjaga. Volatilitas rupiah lebih rendah dibanding beberapa negara lain seperti Korea Selatan dan Rusia.
"BI menjaga volatilty nilai tukar tetap managable, artinya kalau nilai tukar levelnya harus menguat, tapi kalau menguat terlalu cepat tidak baik. Kalau melemah terlalu cepat juga tidak biak," ucap dia.