Per Juni 2022, total nilai aset DSSA tercatat tumbuh sebesar 116,69 persen menjadi USD6,52 miliar atau setara Rp97,15 triliun dari posisi akhir Desember 2021 sebesar USD3,01 miliar. Adapun, liabilitas tercatat sebesar USD3,69 miliar atau Rp55,04 triliun dan ekuitas sebesar USD2,82 miliar atau Rp42,11 triliun.
Untuk tahun ini, perseroan optimistis bahwa bisnis yang dijalankan masih memiliki prospek yang baik untuk dapat mempertahankan pertumbuhan kinerja. Adapun, arah strategi bisnis terutama akan difokuskan pada penjajakan peluang bisnis energi baru, termasuk bisnis energi baru dan terbarukan, dan pengembangan bisnis teknologi.
Dari bisnis dan strategi yang dijalankan, DSSA menargetkan pendapatan usaha meningkat sekitar 30 persen pada 2022, dengan kontributor terbesar pendapatan usaha untuk 2022 ini diperkiraan masih akan berasal dari bisnis energi. (RRD)