IDXChannel - Berhasil mengakhiri perdagangan pekan ini dengan penguatan rupanya bukan jaminan bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk kembali berkiprah di zona hijau pada perdagangan pekan depan. Sejumlah sentimen negatif yang bertebaran membuat kalangan analis memprediksi indeks bakal membuka pekan dengan pelemahan.
Analis Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei, memprediksi indeks bakal melemah tipis pada perdagangan Senin (11/7/2022), di kisaran 6.780 hingga 6.675. Kabar baik dari global berupa data tenaga kerja dan tingkat pengangguran di Amerika Serikat (AS) yang cukup baik dianggap justru dapat melemahkan daya saing Indonesia di mata investor, sehingga berpotensi memicu pengetatan kebijakan moneter oleh Bank Indonesia (BI).
"Meski ada sentimen positif dari bursa global, seperti AS, hal ini justru dapat memicu bank sentral untuk lebih mengetatkan kebijakan moneter," ujar Jono, Sabtu (9/7/2022).
Selain itu, menurut Jono, kenaikan harga komoditas energi seperti minyak dan batubara juga masih menjadi sentimen yang perlu diperhatikan karena dapat menjadi pemicu kenaikan inflasi. Sementara, kenaikan kasus COVID-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di banyak negara disebut Jono juga turut menjadi poin-poin yang perlu diperhatikan pasar.
Misalnya saja terkait kebijakan Pemerintah China yang kembali memberlakukan lockdown, dan juga langkah Indonesia yang memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sampai Bulan Agustus 2022, diyakini Jono, bakal menjadi sentimen negatif yang berpotensi menjadi pemberat bagi laju indeks di pekan depan.