Kontributor berikutnya berasal dari segmen kawasan industri yang menyumbang pendapatan usaha Rp43,4 miliar atau 2,8% dari total. Jumlah tersebut mengalami penurunan 59% dibanding kuartal I tahun 2022 senilai Rp106 miliar.
Archied menuturkan, pertumbuhan pendapatan usaha merupakan pencapaian yang cukup baik di tengah kondisi dan tantangan di sektor properti nasional. Ke depan, perseroan berupaya untuk menjaga tren pertumbuhan melalui pengembangan dari proyek-proyek berjalan, maupun melalui proyek baru.
“Selain itu, untuk meningkatkan kinerja usaha perlu upaya sungguh-sungguh dari seluruh organ perusahaan, termasuk para pemangku kepentingan,” pungkas Archied.
(DES)