"TUGU mempertahankan posisinya menjadi top-5 general insurance untuk segmen-segmen tersebut," ujar Yazid.
Dari sisi beban komisi neto memang mengalami peningkatan sebesar 54 persen menjadi Rp366 miliar. Namun hal ini dinilai wajar seiring dengan pertumbuhan premi yang signifikan dan rasionya yang masih terjaga di bawah 20 persen.
Selain pertumbuhan premi neto yang melonjak, TUGU juga mampu menurunkan loss ratio, sehingga Perseroan dapat mempertebal underwriting profit dan marjinnya.
Tak hanya itu, loss ratio TUGU pada semester I-2024 juga mencapai 52,9 persen, atau turun jauh dari 60,6 persen pada semester I-2023 lalu.
Loss ratio yang turun signifikan tersebut juga tercermin dari beban klaim neto yang hanya tumbuh 17 persen di sepanjang semester I-2024 dengan nilai Rp1,08 triliun.
Pertumbuhan beban klaim neto tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan beban pertumbuhan premi netonya.
Setelah mengurangkan pendapatan premi neto dari beban komisi dan klaim, maka didapat laba underwriting TUGU mencapai Rp593 miliar di paruh pertama 2024, atau naik 64 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.