Hingga Juli 2024, ARTO tercatat telah memiliki nasabah funding melalui Aplikasi Jago lebih dari 10 juta. Dan jika dihitung termasuk nasabah lending, total nasabah Bank Jago telah mencapai 12,5 juta.
"Mitra ekosistem strategis, di antaranya ekosistem GoTo serta platform reksadana online Bibit yang terhubung secara seamless dengan Aplikasi Jago, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan bisnis Bank jago. Ini terlihat, salah satunya, dari jumlah nasabah funding Aplikasi Jago yang sebanyak 66% berasal dari mitra ekosistem," ujar Arief.
Selain itu, lanjut Arief, skema partnership atau channeling yang semakin erat dengan ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya, mendorong penyaluran kredit Bank Jago.
Pada paruh pertama 2024, kredit Bank Jago tumbuh secara tahunan sebesar 40% atau mencapai Rp15,7 triliun dari Rp11,2 triliun pada semester I-2004. Meski ekspansif, ARTO terbukti tetap mampu menjaga kualitas penyaluran kredit.
"Penyaluran kredit dilakukan secara berkualitas dan mengutamakan prinsip kehati-hatian. Ini tercermin dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang sebesar 0,4 persen," ujar Arief.