"Operasi ya, karena kan pengoperasian pertambangan ya mereka kan unggul ya, jadi kalau mengenai keuangan, nanti akan diselesaikan antara kedua belah pihak," ujar Arifin, saat itu.
Yang jelas, menurut Arifin, proses pembahasan divestasi sejauh ini masih terus berjalan dan sudah ada titik temu antara pihak Vale Indonesia dan PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) selaku holding BUMN yang menjadi representasi pemerintah dalam proses divestasi.
"Mereka masih terus berproses, dan Saya bisa bilang sudah ada titik temu," tutur Arifin.
Sementara, dalam perkembangan lainnya, Induk INCO, yaitu Vale SA yang berbasis di Brasil, telah menyepakati penjualan 13 persen saham Vale Base Metals Limited (VBM) senilai USD3,4 miliar, atau sekitar Rp51 triliun.
Sebanyak 10 persen akan diambil lembaga investasi Arab Saudi Public Investment Fund (PIF), dan perusahaan tambang Arab Saudi Maaden.