Lalu selanjutnya Terminal Domestik di Dermaga Dwikora, Pontianak, dengan jumlah sebanyak 4.119 unit. Selain dua terminal utama tersebut, kontribusi bogkar muat juga didapat dari Terminal DOmestik lainnya, seperti di Dermaga B-Panjang, Lampung dan Dermaga Roro-Belawan Medan yang telah dikerjasamakan sejak awal tahun ini.
Sedangkan untuk kinerja di sub-segmen alat berat di Terminal Internasional IPCC, Tanjung Priok telah dilayani sebanyak 1.385 unit alat berat impor, tumbuh sebesar 216,21 persen dari realisasi periode sama tahun sebelumnya yang sebanyak 438 unit. Caterpillar menjadi merek paling dominan untuk ditangani, dengan catatan dalam dua bulan pertama tahun ini melonjak dari semula 31 unit menjadi 399 unit.
Baru kemudian Komatsu berada di peringkat dua dengan 355 unit, melonjak signifikan dibanding realisasi 141 unit dalam dua bulan pertama tahun 2021 lalu. Lalu disusul dengan Kobelco, yang meningkat jadi 292 unit, dari semula hanya 121 unit di tahun lalu. Di luar itu, masih ada beberapa merek global lain, seperti Hitachi, Volvo, Sumitomo, dan lainnya. "Tak hanya itu, sejumlah merek alat berat dari China dan Korea Selatan juga turut meningkat, seperti Doosan, Hyundai, dan juga Liugong," tegas Investor Relation IPCC, Reza Priyambada, dalam keterangan resminya, Rabu (23/3/2022). (TSA)