Menurut Febriany, minat keterlibatan perempuan pada sektor ekstraktif sejauh ini memang masih cenderung rendah.
Hal tersebut mengacu pada aplikasi lowongan kerja INCO di sepanjang tahun ini, di mana perempuan hanya mencakup 21 persen dari total 6.000 pendaftar.
"Sejauh ini, industri ekstraktif memang masih dipandang sebagai industri yang sangat maskulin. Tapi kami akan memberikan banyak ruang bagi perempuan untuk dapat bergabung," tutur Febri.
Febriany menjelaskan, pihaknya berupaya untuk memperhatikan perlindungan terhadap pekerja perempuan dan tidak menoleransi diskriminasi gender.
Selain itu, INCO juga memberikan kebijakan kerja yang fleksibel, termasuk bagi pekerja perempuan, melalui skema work from home (WFH) untuk sejumlah pekerjaan tertentu.