"Perseroan percaya bahwa kolaborasi lintas sektor merupakan kunci untuk mewujudkan generasi Indonesia yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing global," katanya.
Ali berharap kedatangan GPS ini bisa mendongkrak kinerja keuangan WMUU. Upaya ini juga didukung oleh selesainya proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dengan seluruh kreditur yang telah berkekuatan hukum tetap sesuai putusan Majelis Mahkamah Agung (MA).
Pasca penyelesaian PKPU tersebut, WMUU akan menjalankan berbagai inisiatif strategis untuk terus mendorong keberlanjutan bisnis. Selain melakukan langkah-langkah efisiensi pada sejumlah area operasional, Perseroan juga memfokuskan upaya pada peningkatan utilisasi fasilitas produksi.
"Upaya tersebut ditempuh melalui optimalisasi penggunaan kas perseroan serta menjalin kerja sama dengan berbagai mitra strategis guna memperkuat stabilitas dan keberlanjutan operasional dalam penyediaan protein hewani," pungkas Ali.
Sepanjang Januari-September 2025, WMUU membukukan penjualan neto Rp506 miliar, meningkat tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp239 miliar.