IDXChannel - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) baru saja mempublikasikan laporan kinerjanya di sepanjang semester I-2023 lalu, pada Senin (31/7/2023).
Menurut Direktur Utama BDMN, Daisuke Ejima, pihaknya telah berhasil memcatatkan sejumlah pencapaian penting yang membuat fundamental perseroan semakin kuat dan mampu tumbuh secara sehat.
Salah satu capaian tersebut, diantaranya, bahwa dalam enam bulan pertama tahun ini BDMN sukses membukukan pertumbuhan kredit double digit, neraca keuangan yang sehat dan fundamental yang kuat.
"Hal ini menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengelola risiko yang muncul selama pandemi COVID 19, sekaligus kecepatan dalam melakukan recovery saat ekonomi mulai kembali normal," ujar Ejima, dalam keterangan resminya.
Di lain pihak, demi menyeimbangkan laju kenaikan kredit, BDMN menurut Ejima juga berhasil meningkatkan Total Funding, baik dari Dana Pihak Ketiga masyarakat dan sumber pendanaan lainnya.
Pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang seimbang ini kemudian menghasilkan rasio intermediasi dalam batasan yang ideal, sehingga berdampak pada kenaikan Net Interest Marjin.
Sementara, Direktur Keuangan BDMN, Muljono Tjandra, memaparkan bahwa penyaluran kredit perusahaan dalam periode yang sama telah mencapai Rp161 triliun.
Capaian tersebut terhitung tumbuh sebesar 15 persen secara tahunan (year on year/yoy), dibanding realisasi penyaluran kredit pada semester I tahun lalu.
"Pencapaian ini melampaui rata rata pertumbuhan industri perbankan yang sebesar tujuh persen per Juni 2023," ujar Muljono.
Tren pertumbuhan kredit tersebut, menurut Muljono, terjadi di semua lini bisnis. Terutama berasal dari pembiayaan baru Adira Dinamika Multi Finance yang tumbuh 43% selama semester pertama 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Sejalan dengan laju pertumbuhan kredit, Danamon menghimpun total Pendanaan sebesar Rp140,8 triliun pada semester pertama 2023, tumbuh lima persen secara tahunan. Granular Funding kami bertumbuh 6,4 persen YoY meskipun terdapat sejumlah perpindahan dari Current Account and Saving Account (CASA) ke Regular Time Deposit karena adanya kenaikan suku bunga acuan," tutur Muljono.
Muljono menjelaskan, pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dari rata rata industri selalu memperhatikan aspek kehati-hatian. Pada semester pertama tahun 2023, rasio Loan-At-Risk (LAR), termasuk restrukturisasi akibat dampak COVID yang masih direlaksasi, berhasil turun menjadi 12,9 persen, membaik 210 bps YoY.
Sejalan dengan pertumbuhan kredit, kami tetap meningkatkan pencadangan atau NPL coverage ratio menjadi sebesar 259,9% pada paruh pertama tahun 2023," ungkap Muljono.
Dari sisi profitabilitas, marjin bunga bersih atau Net Interest Margin berhasil meningkat 35 basis poin (yoy) dengan trend yang stabil secara kuartalan.
Pendapatan operasional atau Operating Income meningkat enam persen year-on-year menjadi Rp8,8 triliun dan laba bersih atau Net Profit After Tax mencapai sebesar Rp1,51 triliun.
Muljono menjelaskan pencapaian Danamon tidak lepas dari dukungan MUFG Group sebagai pemegang saham pengendali. Perseroan memiliki akses tak terbatas dalam mengoptimalkan ekosistem MUFG, baik di Indonesia maupun di Asia.
Karenanya, Danamon punya keleluasaan dalam melayani seluruh segmen ekonomi, mulai dari sektor bisnis paling hulu hingga konsumen akhir.
Ke depan, Danamon juga berpeluang melakukan monetisasi terhadap sejumlah aksi korporasi yang dilakukan induk usaha maupun pihak terafiliasi. Terutama dalam hal pemanfaatan basis nasabah untuk peningkatan kredit maupun dana pihak ketiga.
Sebagai catatan, MUFG mengakuisisi Akulaku senilai Rp1,3 triliun pada Desember 2022. Sebulan sebelumnya, MUFG melalui Kungsri dan Adira Finance mengambil alih kepemilikan mayoritas Home Credit Indonesia.
Pengambilalihan dua entitas ini membuka akses bagi MUFG dan Group usaha ke bisnis buy now pay later (BNPL) dan pembiayaan konsumen secara lebih luas.
Setelah akuisisi Akulaku dan Home Credit pada akhir 2022, MUFG melalui Danamon melanjutkan ekspansi dengan membeli portofolio kredit konsumer milik Standard Chartered Indonesia. Tak lama kemudian, giliran MUFG dan Adira Finance mengumumkan akuisisi Mandala Finance.
Serangkaian akuisisi ini bukan hanya memperkuat posisi MUFG di industri jasa keuangan tanah air, juga menjadi peluang bagi Danamon untuk tumbuh secara eksponensial di masa mendatang. (TSA)