IDXChannel - Sejumlah lembaga keuangan telah memperingatkan ancaman resesi global yang akan terjadi pada tahun depan. Menteri Keuangan Sri Mulyani juga memberi sinyal yang sama atas hal tersebut.
Lantas, bagaimana prospek investasi di Indonesia pada tahun depan?
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, ancaman resesi ini akan menjadi bayang-bayang para investor asing yang akan menanamkan modalnya ke Indonesia. Dengan demikian, investor tentu akan melihat waktu yang pas untuk berinvestasi dalam jumlah besar.
"Para investor itu memiliki satu hitung-hitungan yang matang artinya bahwa ketika ada ancaman krisis itu mereka akan wait and see. Apakah layak untuk investasi pada saat seperti ini atau tidak," ujar Sarman kepada MNC Portal Indonesia, Senin (10/10/2022).
Meski begitu, dia melihat daya tahan ekonomi Indonesia sangat bagus. Hal itu berkaca dari pertumbuhan ekonomi yang sebagian besar ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Sehingga diharapkan Indonesia mampu menghadapi ancaman krisis global ini.
"Pertumbuhan ekonomi kita ini kan 60% ditopang oleh konsumsi rumah tangga, sehingga kita lihat apabila pemerintah mampu menjaga daya beli masyarakat kita, kemudian juga menjaga agar gejolak harga pangan tidak terjadi termasuk tarif listrik, gas, atau hal apa pun yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan utama masyarakat kita, tentu kita harapkan pertumbuhan ekonomi kita tetap pada posisi yang moderat," terang Sarman.