Adapun kegiatan utama dari JSKY adalah menjalankan industri mesin pembangkit listrik, energy alternatif beserta komponennya, dan memproduksi solar home system.
Hampir sama dengan JSKY, emiten EBT yakni PT Semacom Integrated Tbk atau SEMA juga bergerak dalam usaha produksi panel dan perakitan baterai listrik dan EBT.
Selain itu, emiten ini juga berkecimpung di industri peralatan pengontrol dan pendistribusan listrik dan instalasi listrik hingga industri batu baterai.
Selanjutnya yakni PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) yang merupakan produsen EBT khususnya PLTA. Adapun emiten ini telah mengoperasikan hydropower plant di Sumatera Utara yaitu PLTA Pakkat yang kapasitasnya mencapai 18 Megawatt (MW) melalui PT Energi Sakti Santosa.
KEEN juga mengoperasikan hydropower plant di Bengkulu dengan kapasitas 21 MW. Tak hanya mengembangkan hydropower plant, KEEN juga mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Toraja Utara berkapasitas 10 MW.
Informasi saja, perusahaan tenaga listrik terbesar di Jepang, Tepco Renewable Power Inc. memborong 25 persen saham emiten ini pada Januari 2022 lalu. Sedangkan nilai transaksi dari pembelian saham ini mencapai Rp394,13 miliar.
Emiten berikutnya, PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) juga bergerak di bidang EBT melalui PLTA. Saat ini, ARKO mengoperasikan dua PLTM yang berada di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan dengan kapasitas masing-masing 7,4 MW dan 10 MW.
ARKO juga memiliki dua proyek PLTM yang masih dalam tahap konstruksi yang diperkirakan akan beroperasi pada 2023 dan 2024 dengan total kapasitas terpasang sebesar 32,8 MW.
Kabar terbaru, PT United Tractors Tbk (UNTR) milik Grup Astra melalui anak usahanya yaitu PT Energia Prima Nusantara (EPN) –yang bergerak di sektor EBT– membeli saham ARKO melalui ACEI Singapore Holding Private Ltd.
Adapun UNTR melakukan diversifikasi bisnis melalui pembelian 21,61 persen saham ACEI pada ARKO yang setara dengan Rp176,5 miliar.
Terakhir yaitu PT Megapower Makmur Tbk (MPOW) yang turut menjajaki pembangkit listrik EBT. Meski kegiatan utama perusahaan di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), akan tetapi MPOW tengah berekspansi dengan berinvestasi di sektor energi bersih sejak 2016 silam.
Di tahun tersebut, MPOW telah mengoperasikan pembangkit bertenaga air yaitu PLTM Bantaeng-1 di Sulawesi Selatan dengan kapasitas terpasang sebesar 2 x 2.250 kW.
Sebagaimana disebutkan dalam laporan tahunan perusahaan pada 2021, pendapatan MPOW dari sektor EBT, khususnya PLTM atau Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro menyumbang 45 persen dari total pendapatan emiten.
Sementara kapasitas proyek minihydro power plant milik MPOW pada 2021 mencapai 16,70 juta kWh.