“Tidak ada yang instan, bukan beli sekarang, lalu untung. Kalau begitu, namanya trader. Mau untung besar dalam sekejap, risikonya juga besar. Mari rombak mindset kita. Kita harus punya horizon investment period,” saran Vier.
Terkait risiko, ketika harga saham atau instrumen investasi lainnya sedang turun, bukan serta merta investor merugi. “Betul bahwa ada floating loss, namun belum ada kerugian riil. Hal menjadi berbeda, ketika harga turun, lalu instremen investasinya yang dimilikinya dilepas, saat itulah sang investor bisa merugi,” tegas Vier.
Harga instrumen investasi fluktuatif. Ada masanya naik, ada kala turun. Di posisi inilah pentingnya sang investor memiliki kemampuan mengelola risiko.
“Untuk mengelola risiko, batasi imajinasimu yang tidak pernah terbatas. Uang seperti air laut, semakin diminum seseorang semakin haus. Kita yang mengontrol portofolio investasi, bukan sebaliknya,” ucap Vier.
(SAN)