Selain itu, 18,93 persen dari dana hasil IPO akan digunakan oleh perseroan untuk penyetoran modal kepada entitas anak, yaitu PT Tunas Esta Indonesia (TEI), di mana akan dipakai TEI untuk belanja modal pembelian enam bidang tanah dan bangunan sebagai kantor operasional TEI dan pabrik dengan estimasi kapasitas produksi sebesar 35 ton per tahun.
Dan sisa dari dana hasil IPO dipakai untuk modal kerja guna mendukung pertumbuhan perseroan. di mana modal kerja
digunakan di antaranya untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji, pembelian alat dan bahan pendukung kegiatan operasional, serta membiayai kegiatan operasional.
Esta Indonesia saat ini memasuki masa penawaran awal atau book building. Masa penawaran umum dilakukan pada 1-6 Agustus 2024 dan listing perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Agustus 2024 dengan kode saham ESTA.
Dalam proses IPO ini, emiten yang bergerak di bidang pembibitan dan budidaya, serta perdagangan besar sarang buruh walet ini menunjuk PT KGI Sekuritas Indonesia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Perusahaan juga merupakan eksportir sarang burung walet ke China.
(FAY)