Di sisi lain, dolar mendapatkan kembali kekuatan terhadap sekeranjang mata uang lainnya minggu ini, pulih dari level terendah lebih dari tujuh bulan.
Kendati demikian, menurut Ibrahim, keuntungan dalam greenback terbatas karena pasar juga menunggu pertemuan kebijakan Bank Jepang di kemudian hari.
"Setiap sinyal hawkish dari bank sentral dapat mengguncang dolar dan memberikan lebih banyak dukungan untuk emas, terutama karena pengetatan kebijakan moneter ultra-longgar BOJ menyebabkan lebih banyak tantangan ekonomi global," imbuhnya.
Lebih lanjut Ibrahim memprediksi untuk perdagangan besok, Kamis (19/1/2023) harga emas dunia akan di perdagangkan menguat di rentang USD1,895 per troy ounce–USD1,938 per troy ounce. (NIA)