Sang logam kuning mendapat dorongan tambahan karena dolar AS melemah setelah Ketua bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengindikasikan penurunan suku bunga pada akhir tahun ini.
“Emas kemungkinan akan terdorong lebih tinggi karena sentimen bullish masih dominan. Namun, emas batangan mungkin memerlukan sedikit waktu untuk mencerna komentar Powell secara keseluruhan serta melihat laporan ketenagakerjaan pada Jumat,” kata Tai Wong, trader logam independen yang berbasis di New York, dikutip Reuters, Kamis (7/3).
Emas menderita ketika suku bunga AS yang tinggi meningkatkan imbal hasil (yie;d) aset pesaing, seperti obligasi dan meningkatkan nilai dolar, sehingga membuat emas batangan menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar negeri.
Trader sekarang melihat peluang 70% untuk penurunan suku bunga Fed pada Juni mendatang. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.