Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5,2 persen pada 2025, dengan konsumsi rumah tangga tetap menjadi kontributor utama terhadap produk domestik bruto (PDB).
Dalam konteks tersebut, penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) dan bantuan sosial menjelang akhir tahun dipandang sebagai instrumen fiskal untuk menjaga daya beli, khususnya bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah dan menengah bawah.
"Secara historis, dana bantuan tersebut cenderung langsung dialokasikan untuk kebutuhan konsumsi harian, termasuk belanja perlengkapan rumah tangga, sehingga memberikan efek berantai terhadap sektor ritel," ujar Andhika.
Dari sisi kinerja, hingga kuartal III-2025 MDIY membukukan penjualan sebesar Rp5,7 triliun, tumbuh sekitar 17,3 persen secara tahunan.
Perseroan juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp285 miliar atau meningkat 12,7 persen secara year-on-year, ditopang kenaikan jumlah transaksi di gerai sebesar 14,1 persen YoY, disiplin pengelolaan biaya, serta peningkatan efisiensi operasional.