Selain itu, Shopee berencana fokus pada peningkatan biaya logistik dan menurunkan biaya layanan.
Sementara, Grab dan GOTO berkonsentrasi pada transaksi yang lebih berkualitas sambil mengoptimalkan biaya perusahaan regional dan menerapkan anggaran tak bersisa (zero based budgeting) untuk mencapai profitabilitas.
“Di sektor e-commerce, kami memperkirakan Tokopedia akan mengungguli Shopee, mengingat kerentanan Shopee terhadap penurunan daya beli dan meningkatnya persaingan dari TikTok Shop,” kata BNI Sekuritas dalam risetnya.
Meski perusahaan-perusahaan di atas sudah mengoptimalkan sejumlah strategi agar mencapai profitabilitas, BNI Sekuritas memprediksi adanya perlambatan Gross Transaction Value (GTV) pada sektor tekno di tahun 2023.
“Konsensus Bloomberg menunjukkan adanya perlambatan GTV dari Grab dan Shopee pada tahun 2023, yakni menjadi 3 persen sampai 19 persen pada 2023 dari GTV sebelumnya yang mencapai 15 persen sampai 23 persen pada 2022,” tulis BNI Sekuritas.
Sama halnya dengan Grab, GTV GOTO juga diprediksi melambat dari 30 pesen year on year (yoy) pada 2022 menjadi 18 persen pada tahun 2023.
Kendati demikian, BNI Sekuritas percaya bahwa strategi yang seragam dari pemain tekno di atas dalam mencapai profiabilitas dapat menciptakan lanskap persaingan yang lebih stabil pada tahun 2023, yang merupakan sinyal positif bagi sektor ini.
“Namun ada beberapa risiko penurunan yang perlu dipertimbangkan, termasuk persaingan yang menghambat pertumbuhan GTV, monetisasi, hingga rasionalisasi biaya,” pungkas riset tersebut.
Periset: Melati Kristina
(ADF)