IDXChannel – Saham PT United Tractors Tbk (UNTR) hingga PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjadi saham top losers yang bisa membuat investor boncos sampai Rp69 juta hanya dalam sepekan.
Saham UNTR terus memerah dalam sepekan terakhir setelah memasuki periode ex-date dividen pada Jumat (28/4) lalu yang membuat investor harus menanggung capital loss yang lebih besar dari jumlah dividend yieldnya.
Sebelumnya, sebagaimana disebutkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) emiten, UNTR sepakat untuk membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2022 sebesar Rp25,5 triliun atau sebesar Rp7.003/saham.
Dividen tersebut sudah termasuk di dalamnya dividen interim sebesar Rp818/saham atau sebesar Rp3 triliun yang telah dibayarkan pada tanggal 24 Oktober 2022.
Sementara, sisanya sebesar Rp6.185/saham atau Rp22,5 triliun akan dibagikan kepada Pemegang Saham Perseroan pada 12 Mei 2023 mendatang.
Kendati demikian, saham UNTR malah ambles selama sepekan setelah memasuki periode ex-date dividen. Bahkan, sahamnya kena ARB selama tiga hari beruntun setelah 28 April 2023 hingga Rabu (3/5).
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (5/5) mencatat, dalam sepekan belakangan, saham UNTR sudah ambles hingga 22,28 persen ke level Rp24.150/saham.
Artinya, penurunan harga saham UNTR dalam kurun waktu tersebut lebih besar dari dividend yield emiten di periode ini yang hanya sebesar 19,70 persen.
Dengan demikian, bila investor menggeggam saham UNTR sebanyak 100 lot pada Kamis (27/4) di harga Rp31.075/saham, maka investor sudah rugi hingga Rp69,25 juta hanya dalam sepekan.
Asumsinya, bila investor membeli saham UNTR pada periode tersebut dengan modal Rp310,75 juta, maka modal tersebut akan menyusut menjadi Rp241,50 juta seiring dengan harga sahamnya yang terus merosot.
Selain itu, berinvestasi saham di PTBA juga membuat investor menanggung rugi hingga jutaan rupiah hanya dalam sepekan.
Melansir data BEI pada Jumat (5/5), dalam sepekan belakangan saham PTBA sudah merosot hingga 18,64 persen menjadi Rp3.360/saham.
Ini berarti, bila investor membeli saham PTBA sebanyak 100 lot atau sebesar Rp41,30 juta pada harga Kamis (27/4), maka dalam sepekan modal tersebut ambles menjadi Rp33,60 juta. Sehingga, investor harus menanggung rugi sebesar Rp7,7 juta.
Selain kedua saham di atas, terdapat tiga saham top losers lainnya yang bisa menyebabkan investor boncos jumbo dalam seminggu.
Saham tersebut di antaranya adalah PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan PT Personel Alih Daya Tbk (PADA). (Lihat tabel di bawah ini.)
BEI mencatat, saham ESSA merosot hingga 17,36 persen dalam sepekan menjadi Rp595/saham. Artinya, bila investor menggenggam saham ESSA sebesar 100 lot di harga Rp720/saham pada Kamis (27/4) dengan modal Rp7,20 juta, maka modal tersebut merosot Rp5,95 juta dalam sepekan.
Dengan demikian, investor menanggung rugi Rp1,25 juta hanya dalam sepekan seiring harga saham yang merosot.
Selanjutnya, saham INDY juga merosot 17,31 persen menjadi Rp2.150/saham dalam sepekan terakhir. Merosotnya saham INDY membuat investor yang menggenggam saham emiten ini boncos hingga Rp4,50 juta.
Asumsinya, bila investor membeli saham INDY sebanyak 100 lot pada Kamis (27/4) di harga Rp2.600/saham, atau dengan modal Rp26 juta, maka modal tersebut akan menyusut menjadi Rp21,50 juta.
Terakhir, berinvestasi di saham PADA sebanyak 100 lot dalam sepekan juga membuat investor harus menanggung rugi sebesar Rp240 ribu dalam sepekan.
Sementara, bila menggenggam saham PADA sebanyak 1000 lot saham PADA di harga Rp126/saham pada Kamis (27/4) dengan modal Rp12,60 juta, maka modal tersebut menyusut menjadi Rp10,20 juta.
Dengan demikian, investor sudah menanggung rugi sebesar Rp2,40 juta hanya dalam sepekan karena harga saham PADA merosot 19,05 persen dalam kurun waktu tersebut.
Periset: Melati Kristina
(WHY)