Selain itu, Perseroan juga aktif melakukan kegiatan pemboran eksplorasi di lapangan Sallobulo dan East Walanga untuk mencari cadangan baru yang akan dimanfaatkan untuk kebutuhan energi di Sulawesi Selatan.
Syailendra menuturkan, saat ini, perseroan sedang melakukan kajian reaktivasi lapangan migas dan potensi temuan migas yang belum dikembangkan (undeveloped discovery) di wilayah-wilayah kerja perseroan dengan harapan memberikan potensi tambahan produksi dan cadangan.
"Dari hasil kajian tersebut akan direncanakan kegiatan berupa akuisisi seismik 3D, pengeboran sumur kajian (appraisal), sumur pengembangan, pemasangan Very Low Pressure (VLP) Compressor, akuisisi data sumuran, dan kerja ulang (workover) dengan perkiraan potensi investasi mencapai USD100 juta," kata dia.
"Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan negara, serta masyarakat sekitar," ujar Syailendra.
Jika dihitung dengan asumsi kurs Jisdor BI per 10 Desember 2024 sebesar Rp15.874 per USD, maka investasi USD100 juta tersebut setara dengan Rp1,58 triliun.
(Fiki Ariyanti)