IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta manajemen PT Timah (Persero) Tbk (TINS) terus memperbaiki operasional bisnisnya. Khususnya, kegiatan pertambangan berdasarkan aturan (good mining practices) agar berdampak pada efektivitas biaya.
Erick Thohir mencatat, pandemi Covid-19 berdampak pada berkurangnya stok timah sehingga berdampak pada harga timah dunia. Kondisi ini harus dimaksimalkan PT Timah untuk memperbaiki kinerjanya.
“PT Timah harus terus mempraktikkan good mining practices yang berprinsip efektif cost friendly mining method dalam proses penambangan,” ujar Erick dalam HUT PT Timah ke-45 tahun, Selasa (3/8/2021).
Di usia yang ke 45 tahun, kata Erick, emiten harus menjadikan momentum untuk menjawab tantangan bisnis saat ini dan masa akan datang. Karenanya, perusahaan patut bertransformasi untuk menjadi korporasi yang inovatif dan ramah lingkungan.
Disisi lain, dalam proses eksploitasi di wilayah operasional, PT Timah harus meningkatkan keberpihakan pada rakyat dan memperkuat kemitraan dengan penambang rakyat. Langkah itu demi menjaga stabilitas ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Senada, Grup CEO MIND ID, Orias Petrus Moedak mencatat, hingga pertengahan 2021 PT Timah telah menunjukkan perbaikan.
"MIND sudah membuktikan semua perusahaan tambang bersatu, dengan bersatu kita bisa lakukan banyak hal besar, membuat hal besar. Ayo Timah yang pertengahan tahun ini bukunya tidak merah lagi. Saya berharap ini akan terus berlanjut, ini bisa terjadi kalau kita bersatu. Tetap jaya dan maju terus maju PT Timah,” katanya.
Tercatat, kondisi kinerja perusahaan hingga Juni 2021 cukup positif, meskipun masih banyak perbaikan. Membaiknya kinerja perusahaan turut didukung dengan membaiknya harga logam di pasar dalam negeri.
Saat ini harga logam di LME berada di kisaran USD 34.500 per Mton. Manajemen berharap hingga akhir tahun 2021, harga akan terus naik.
Namun sebagai bentuk antisipasi, manajemen mengasumsikan harga rata-rata tahun ini di angka USD22.000 per Mton. Dengan asumsi harga rata-rata tersebut. Perusahaan berpeluang mengakhiri kinerja tahun ini dengan keuntungan yang jauh lebih besar.
Perusahaan juga melakukan sejumlah strategi untuk terus meningkatkan performa perusahaan.
“Terkait kinerja produksi logam, kita berharap, pembangunan ausmelt on progress sehingga kedepannya produksi logam akan lebih mudah. Saat ini pembangunan ausmelt sudah dalam tahap konstruksi atau 58 persen dari rencana. Insyaallah jika sesuai proyeksi, ausmelt akan mulai kita operasikan bulan Maret tahun depan,” kata Direktur Utama PT Timah, Mochtar Riza Pahlevi. (RAMA)