"Hasil kinerja ini mencerminkan kekuatan model bisnis kami yang recurring dan bersifat jangka panjang, serta efisiensi operasional," ujar Theodorus.
Di tengah permintaan konektivitas berbasis fiber optik yang semakin tinggi, MTEL disebut berhasil menjaga pertumbuhan yang sehat dan memperluas infrastruktur secara berkelanjutan.
Di lain pihak, EBITDA mencapai Rp3,86 triliun dengan margin EBITDA yang meningkat, mencerminkan kinerja operasional yang efisien dan disiplin dalam pengelolaan biaya.
Ke depan, dikatakan Theodorus, pihaknya akan terus fokus pada pengembangan infrastruktur yang
mendukung transformasi digital nasional, khususnya dengan memperkuat konektivitas berbasis fiber di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, Perseroan juga bakal senantiasa mendorong penggunaan energi terbarukan di site menara.