Keputusan diambil untuk lebih memperkuat struktur keuangan perusahaan yang notabene masih memiliki beban utang sebesar USD95 juta.
"Sesuai niatan penguatan struktur keuangan, bahwa kami masih memiliki utang sebesar USD95 juta, karenanya diputuskan tidak ada pembagian dividen kali ini," ungkap Jetrinaldi.
Lantaran tidak ada pembagian dividen, maka perusahaan menempatkan laba ditahan sebesar USD3,1 juta, atau setara dengan 42 persen dari laba bersih sebagai cadangan wajib. Sementara sisanya sebesar USD4,13 juta, atau 58 persen dari laba bersih, bakal dicatatkan sebagai saldo laba ditahan. (TSA)